13 June 2010

Ternyata emas piala dunia 'kopong'?

90459_trofi_piala_dunia_140_105.jpg
Trofi piala dunia, yang kini tengah diperebutkan oleh 32 tim dari seantero dunia di Afrika Selatan, ternyata nilainya tak seperti apa yang diperkirakana oleh banyak orang. Apa yang diklaim oleh federasi sepakbola dunia FIFA selama ini, bahwa trofi tersebut terbuat dari bahan emas solid, ternyata patut diragukan. Menurut seorang Profesor Kimia dari Inggris, Martyn Poliakoff dari Nottingham University, bobot emas solid yang ukurannya sebesar trofi piala dunia, semestinya sangat berat untuk bisa diangkat, bahkan oleh orang dewasa sekalipun. "Emas adalah salah satu logam dengan bahan paling rapat. Menurut perhitungan saya, bila memang trofi piala dunia benar- benar terbuat dari emas padat, setidaknya bobotnya akan seberat 70-80 kg," kata Poliakoff kepada BBC. Dengan ukuran trofi piala dunia yang setinggi 36 cm, setidaknya, kata Poliakoff, bobotnya sama beratnya dengan bobot orang dewasa. Padahal, berat total piala tersebut cuma 6,175 kg. Profesor Poliakoff memperkirakan, apa yang diklaim FIFA sebagai 'emas padat', mungkin, sebenarnya lebih tepat disebut "sebagiannya adalah emas dan sebagian lainnya terbuat dari baja. "Menurut saya, bentuk bola di trofi piala dunia itu, kemungkinan kopong. Sebab saya tak yakin bila piala tersebut emas solid, bisa begitu ringan saat diangkat oleh orang ke atas kepala mereka. Dan itu juga merupakan salah satu bentuk kemubaziran," kata profesor yang mengaku tak begitu tertarik pada sepakbola itu. Ia mengaku, terakhir kali menonton piala dunia, yakni pada 1966, di aat Inggris menjuarai Piala Dunia. "Sejak itu saya belum pernah menonton Piala Dunia lagi. Mungkin tahun ini saya akan melihatnya," kata Poliakoff. Trofi piala dunia yang ada saat ini dibuat pada 1974. Ia diklaim terdiri dari 4,9 kg 'emas solid' 18 karat serta dua lapis perunggu. Negara-negara pemenang piala dunia, tak pernah benar-benar memenangkan piala ini, karena FIFA hanya menyerahkan piala replika berlapis emas kepada masing-masing dari mereka.

Posted by Wordmobi

No comments:

Post a Comment