17 April 2011

Usaha Geisha Meraih Bintang

 


geisha3tebi


Coba klik laman musikkamu. com. Di sana, simak sejenak aksi para personel Geisha. Pilih saja, mau menyaksikan penampilan mereka ketika latihan atau sedang meluncurkan album. Sama menariknya.

Inilah Geisha sekarang. Makin eksis setelah menjadi juara dalam sebuah ajang pencarian bakat bermusik, Geisha bisa tersenyum lebar merasakan pamor yang menjulang. Kini, menyusul sukses album Anugrah Terindah (2009), Geisha meluncurkan album terbaru, Meraih Bintang. Tampaknya, inilah jawaban untuk Narova Maurina Sinaga atau Momo (vokal), Roby Satria (gitar), Rahmat Ramadhan (keyboard), Nard (bass), dan Aan (drum) yang tak lantas puas dengan satu album atau beberapa single saja.

Album Meraih Bintang ini berisi 11 track. Meski genre pop lebih mendominasi, di dalamnya tetap terselip aksentuasi rock yang terasa nyaman menggoyang gendang telinga. Lagu Cinta dan Benci terpilih menjadi lagu andalan.

Lewat album baru juga, mereka berusaha lebih luas meraih penggemarnya. Bahkan, demi peluncuran album terbaru ini, Musica menyiapkan konsep istimewa.

Kata Indrawati Widjaja, bos label Musica Studio’s yang menaungi Geisha, acara peluncuran album terbaru sekaligus konser mini dibuat secara live streaming.

Uniknya juga, penonton dapat memilih sudut kamera sendiri. Boleh dibilang, pergelaran rilis album secaralive streaming merupakan hal baru untuk industri musik nasional. Artinya juga, Geisha tercatat sebagai musisi dan grup band lokal pertama yang melakukannya.

“Inilah salah satu usaha untuk mendukung karya-karya musisi kita yang terbaik,” kata Ibu Acin, panggil an akrab Indrawati.

Agaknya, keistimewaan itu juga diberikan lantaran prestasi Geisha yang cukup mencorong. Jadwal konser yang padat, undangan tampil di televisi yang terus mengalir, serta penggemar yang kian membeludak hanyalah segelintir fakta sukses itu.

Bahkan, Ibu Acin memastikan, penggemar Geisha—biasa disebut MyGeisha— juga tersebar sampai ke luar Indonesia.

Kendati pihal label seolah memberikan keistimewaan lebih, para personel Geisha tak lantas besar kepala. “Ini usaha yang tak boleh berhenti, apalagi album ini kita selesaikan di tengah padatnya jadwal konser kita. Jadi, tak ada hal yang membuat kita harus bermanjamanja,” kata Roby, sang gitaris.

Sebaliknya, Momo mengatakan, pemberian ini harus ditunjukkan dengan tanggung jawab yang besar. Apalagi, “Kalau dibilang puas sih, tentunya kita belum,” kata vokalis sekaligus satu-satunya perempuan di dalam grup band ini.

Bagi Geisha, masih banyak asa yang mesti digapai, banyak pula bintang yang menunggu untuk diraih. “Hal ini membuat kita untuk cenderung memberikan usaha yang terbaik,” ujar Momo sambil tersenyum dan menyunggingkan lesung pipitnya. ed: endah hapsari


DUA BULAN, TIGA LAGU


Di tengah padatnya jadwal konser yang harus dijalani grup band Geisha, ternyata ada konsekuensi tersendiri untuk proses penyelesaian album dalam dapur rekaman. Muchamad Noerwana, atau yang lebih beken dengan panggilan Noey, mempunyai kesan tersendiri dalam membantu penggarapan album kedua Geisha, Meraih Bintang.

Gara-gara padatnya jadwal manggung, Noey dan Icom, yang sama-sama menjadi music director album itu, ternyata harus cukup bisa bersabar diri untuk sekadar mencuri waktu luang Momo dan teman-teman.

“Wah, di awal-awal kita cukup sulit sekali mengatur jadwal untuk workshop. Paling dalam waktu dua minggu itu, waktu yang tersedia hanya dua hari. Saat itulah kita langsung melakukan workshop di Jakarta (kantor Musica Studio’s),” cerita Noey kepada Republika.

Dalam workshop tersebut, Noey bersama Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (bass), Dhan (keyboard), dan Aan (drum) membedah lagu-lagu yang hendak dire kam di bilik studio.

Proses itu sudah mulai dirintis sejak pertengahan tahun lalu, namun itu pun tak mudah dilakukan. “Pernah dalam dua bulan, kita hanya bisa merampungkan tiga lagu,” ujar Noey.

Selama proses workshop, Noey meng aku banyak hal yang harus digarap bersa ma. “Terutama, bagaimana kita mengisi nya supaya menjadi lebih terasa pas. Soalnya, setiap kali mereka workshop, materi yang dibawa masih mentah semua.”

Kendati demikian, semua proses tersebut dapat dilalui dengan tetap tersenyum. Noey bahkan memuji adanya peningkatan musikalitas para personel Geisha dalam membuat lagu. “Referensi dan wawasan mereka menjadi lebih berkembang, terutama juga notasi yang dibuat Roby semakin lebar lagi,” kata Noey.

Sedangkan untuk proses recording, para personel Geisha melakukannya pada 23 Agustus hingga awal November tahun silam. “Cukup panjang juga sih, karena ter nyata masih banyak hal yang kita laku kan selama masuk di studio itu,” kata pembetot bass grup band Java Jive ini.

Nah, untuk lagu andalan Cinta dan Benci, Noey juga punya cerita sendiri. Sebenarnya, lagu itu tidak dirancang untuk menjadi lagu andalan.

Justru yang sempat terlintas untuk menjadi materi unggulan dari album Meraih Bintang adalah lagu Remuk Jantungku. Lagu yang dibungkus dalam alunan musik yang slow itu, kata Noey, “Sudah dapet banget.”

Maksudnya, pas dengan selera pasar. Apalagi, Ibu Acin alias Indrawati Widjaja, bos Musica Studio, setuju juga.

“Tetapi, mungkin karena ada berbagai pertimbangan, termasuk masukan dari MD ( music director) radio, akhirnya terpi lihlah lagu Cinta dan Benci sebagai gacoan.”

Untuk pengerjaan di album kedua ini, Noey mengaku tidak terlalu banyak mela kukan perubahan. “Justru mereka yang le bih bawel. Mereka lebih ingin terlihat per fect,” kata Noey.

No comments:

Post a Comment