14 June 2010

Bum! Tubrukan 2 BenuaMembentuk Himalaya

Himalaya adalah
barisan pegunungan di Asia
yang memisahkan anak benua
India dari dataran Tibet. Di
sana, terdapat salah satu tujuh
puncak dunia, yakni Gunung
Everest dengan ketinggian
8.848 meter.


Sudah jadi pengetahuan umum,
Himalaya tidak berdiri
menjulang dengan sendirinya.
Tumbukan dua benua kunolah
yang mendorong Himalaya naik
dari permukaan Bumi.
Namun, tak banyak yang tahu,
bahwa di bawah tanah Himalaya
terdapat puing-puing yang
menghujam Bumi -- yang
menguak misteri pembentukan
Himalaya.
Seperti dimuat laman Live
Science, tubrukan benua terjadi
sekitar 90 juta tahun yang lalu.
Ibarat tabrakan antara
kendaraan besar beroda 18
dengan mobil pick up yang lebih
kecil, lempeng Asia yang lebih
besar memaksa lempeng India
ringsek masuk ke dalam mantel
Bumi.
Dalam proses itu disebut
subdiksi, lempeng India
terbenam setidaknya 250
kilometer ke dalam permukaan
Bumi -- demikian diungkap
dalam Jurnal Geologi edisi Mei
2010. Perkiraan ini dia kali lebih
besar dari estimasi sebelumnya.
"Subduksi kerak benua ke
kedalaman Bumi belum pernah
dilaporkan sebelumnya dalam
kasus Himalaya. Ini adalah
kasus yang langka di dunia,"
kata salah satu penulis, Anju
Pandey dari Pusat Oseanografi
Nasional di Southampton,
Inggris.
Situs tabrakan antarbenua ini
lalu membentuk akar Himalaya.
Para peneliti menemukan,
retakan di bebatuan
pegunungan menemukan
mineral yang disebut majorite --
yang terbentuk sekitar 200
kilometer di bawah permukaan
Bumi.
Mineral inilah yang
memungkinkan para peneliti
menentukan kedalaman kerak
benua India yang terbenam.
Majorite adalah mineral yang
stabil pada kondisi tekanan
ultra-tinggi. Fungsinya seperti
spons oksigen yang menjaga
Bumi dari kekeringan dan tidak
ramah huni -- seperti kondisi
Planet Mars.
Saat kerak benua terus
menerus bergeser, majorite
tertarik ke permukaan bumi --
dalam kondisi rusak dan
melepas oksigen selama
berjuta-juta tahun.
Para peneliti sebelumnya sudah
mengetahui bahwa tabrakan
lempeng benua mendorong
pembentukan gunung,
menimbulkan letusan gunung
berapi, dan memicu gempa
bumi. Namun, detil dari apa
yang sebenarnya terjadi usai
tubrukan, apa yang terjadi di
bawah mantel Bumi, masih jadi
perdebatan panas.
"Temuan kami signifikan karena
para peneliti masih tidak
sepakat soal kedalaman
subduksi lempeng India di
bawah lempeng Asia," kata
Pandey.
Apalagi, perkiraan sebelumnya
bertolak belakang dengan
perkiraan berdasarkan model
komputer.
Hasil penelitian baru
menunjukkan bahwa lempeng
India tenggelam dengan
kedalaman sekitar dua kali lipat
dari perkiraan sebelumnya.
"Hasil penelitian kami yang
didukung oleh model komputer
dan secara radikal akan
meningkatkan pemahaman kita
tentang subduksi dari lempeng
benua India yang membentuk
Himalaya," kata Pandey.
Penemuan baru diharapkan bisa
berubah cara berpikir peneliti
tentang basis tektonik
Himalaya, seperti tingkatan
perkembangan Himalaya.

No comments:

Post a Comment