10 June 2010

Fobia Takut Jelek Karena Korban Olok-olok

Setiap orang punya bentuk serta rupa wajah berbeda, tapi terkadang keindahan menjadi obsesi yang begitu dicari. Karena itu tak heran jika beberapa orang mengalami fobia jelek. Ketakutan akan jelek atau keburukan dikenal sebagai Cacophobia yang bisa terjadi pada siapa saja. Terkadang fobia takut jelek ini berkembang sejak masih anak- anak. Ketakutan akan jelek ini bisa mengubah bentuk tubuh atau harga diri seseorang. Orang yang memiliki fobia takut jelek sejak anak-anak misalnya selalu merasa tidak menarik, kurang sempurna atau takut terhadap penilaian orang. Seperti dikutip dari Fearofstuff, Beberapa orang yang punya fobia ini seringkali memiliki sindrom lainnya seperti body dysmorphic syndrome atau sindrom tidak bisa melihat wajah dan tubuhnya sendiri. Kondisi ini bisa berakibat seseorang mengalami depresi, anoreksia, bulimia atau makan secara emosional. Saking terobesesinya pada pencitraan diri kadang membuat seseorang terpuruk sangat dalam. Bberapa orang bisa saja mengintimidasi orang lain yang membuatnya menjadi tidak percaya diri sehingga menimbulkan rasa takut yang mendalam terhadap kejelekan atau keburukan. Intimidasi yang dilakukan oleh seseorang bisa berupa olok- olok bagian tubuh tertentu, merendahkan orang lain atau menganggap dirinya lebih sempurna dibandingkan orang lain. Intimidasi ini mungkin memberikan hiburan atau kesenangan yang sadis, tapi sayangnya banyak pengganggu yang tidak peduli tentang perasaan orang-orang yang terluka. Gejala yang timbul pada orang fobia takut jelek berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin akan mulai berkeringat, merasa tidak nyaman atau mual yang pada akhirnya bisa mengalami kecemasan yang melumpuhkan atau serangan panik. Gejala lain yang mungkin timbul adalah mulut kering, sesak napas, ketegangan otot, gemetar, detak jantung yang cepat serta merasa seperti akan tertimpa bencana. Jika seseorang memiliki ketakutan terhadap jelek, sebaiknya luangkanlah waktu untuk mempertimbangkan fakta bahwa banyak orang di luar sana yang bisa beraktivitas dengan baik walaupun memiliki nasib dan genetik yang tidak terlalu sempurna. Seseorang yang memiliki fobia ini cenderung akan berusaha sekuat tenaga melakukan banyak hal agar tetap terlihat sempurna. Dirinya akan merasakan ketakutan yang mendalam ketika harus bercermin atau beraktivitas di luar sehingga terkadang menghambat atau mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini, cobalah berbicara dengan seseorang mengenai segala hal yang dirasakan karena berbagi emosi dengan orang lain akan membuat seseorang merasa lebih baik.

Posted by Wordmobi

No comments:

Post a Comment