07 April 2011

Petugas Pemadam Korbankan Nyawanya Untuk Peringatkan Warga

img28


Fujio Koshita layaknya seperti petugas pemadam kebakaran pada umumnya yang memberikan rasa aman pada warga. Tapi pria pemberani tersebut kini telah tiada, setelah tewas memperingatkan warga akan bahaya tsunami pada bencana gempa di Jepang 11 Maret lalu.



Koshita rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan warga di Otsuchi yang berada dekat pada pusat gempa dahsyat berkekuatan 9 skala richter itu. Kini warga di wilayah tersebut masih ingat dengan jelas saat Koshita berlari membunyikan peringatan bahaya tsunami, demi menyelamatkan warga.


Pria berusia 57 tahun tersebut bergegas menuju markas pemadam kebakaran Otsuchi, usai dirinya merasakan guncang dashyat dari gempa. Ketika berada di markas, Koshita sadar listrik telah padam dan sirine peringatan tsunami pun tidak berfungsi.


Di tengah kepanikan ancaman bahaya tsunami Koshita pun tiba di markas ditemani rekannya, Toru Suzuki. Namun dirinya memerintahkan Suzuki untuk menyelamatkan dirinya.


"Kamu pergi. Jangan khawatirkan saya," perintah Koshita kepada Suzuki, seperti diceritakan Suzuki kepada AFP, Selasa (5/4/2011). Tidak lama kemudian Koshita meraih bel yang disimpan bila sirine tidak berfungsi. Koshita pun memukul bel dengan keras hingga terdengar oleh warga.


Suara bel itu terdengar nyaring ke seluruh desa hingga beberapa menit, sampai gelombang tsunami datang menyapu dan melumat markas pemadam kebakaran, menara dan Koshita yang sedang memukul bel.


"Petugas pemadam kebakaran itu (Koshita) amat berani, saya bangga padanya," ungkap seorang warga Kaito Yamasaki.


Menurut rekan pemadam kebakaran lain, Koshita dianggap telah melanggar perintahnya sendiri kepada petugas yang lebih muda. "Beberapa hari lalu dia sempat berkata kepada saya untuk tidak mati. Tim penyelamat harus terus hidup," tutur Akira Sasaki.


Saat bencana terjadi, beberapa unit pemadam kebakaran telah mengevakuasi sebagian warga desa termasuk warga lanjut usia dan yang menderita cacat tubuh. Sedangkan warga lain berhasil lari ke tembok penghalang tsunami, namun tingginya gelombang tsunami sempat menyapu beberapa warga yang gagal menyelamatkan diri.


Koshita bukan satu-satuny anggota pemadam kebakaran yang tewas. Tujuh orang lain dikabarkan tewas atau masih hilang dalam bencana terburuk yang dialami Jepang ini.


Hingga awal April ini, 540 orang dilaporkan tewas di Otsuchi, sementara warga yang hilang dikabar mencapai 1.051 jiwa dari populasinya yang mencapai 15 ribu jiwa.


Lebih dari dua pekan gempa yang disertai tsunami tersebut melanda, jasad Koshita hingga kini belum ditemukan.

No comments:

Post a Comment