21 July 2010

10 Tanda Kesehatan Bumi

Adanya pemanasan global tentu saja
membuat planet bumi mengalami
perubahan. Banyak teori yang
menyatakan bahwa planet ini sudah
tidak sehat. Ada beberapa indikator
yang bisa menjadi penentu yang
menyatakan status kesehatan bumi.
Dilansir dari LiveScience, Selasa
(20/7/2010), berikut 10 tanda yang
menentukan apakah bumi sehat atau
tidak:
1. Melelehnya es di Arktik (Kutub
Utara)
Studi terbaru memperkirakan bahwa
perairan Arktik bisa meleleh dan
bebas dari es pada musim panas
minimal 30 tahun lebih cepat dari
perkiraan sebelumnya. Melelehnya
es di Kutub Utara ini bisa
memperkuat kecenderungan
pemanasan global dan
membahayakan penghuni Kutub
Utara sendiri, dari manusia hingga
beruang kutub.
2. Runtuhnya lapisan es Antartika
(Kutub Selatan)
Wilkins adalah salah satu dari
sembilan lapisan es Antartika yang
telah surut atau runtuh dalam
beberapa dekade terakhir. Lapisan
es yang runtuh paling dramatis
adalah Larsen A dan B, yang runtuh
secara tiba-tiba pada tahun 1995
dan 2002.
3. Lubang di lapisan ozon
Lapisan ozon melindungi penghuni
bumi dengan menyerap sinar
ultraviolet berbahaya. Tapi
banyaknya penggunaan bahan kimia
dan polutan dapat membuat lubang
besar di lapisan ozon. Dibutuhkan
waktu hingga puluhan tahun untuk
dapat memulihkan lapisan ozon
seperti semula.
4. Meluasnya zona laut mati
Zona laut mati adalah kantong laut
yang mana oksigen habis sehingga
banyak ikan, kerang dan spesien lain
yang tidak dapat bertahan hidup,
seperti terdapat di Teluk Meksiko.
Zona ini terbentuk ketika pupuk
tercecer dari sungai dan membuat
banyak alga (tumbuhan laut yang
memproduksi oksigen) mati dan
membusuk.
5. Krisis karang laut
Terumbu karang adalah habitat laut
yang penting bagi kebanyakan
spesies laut. Tapi beberapa dekade
terakhir, banyak terumbu karang
yang mengalami krisis karena adanya
penangkapan ikan yang berlebihan,
polusi laut, penyakit, pemanasan dan
pengasaman air laut. Perairan
samudera menjadi lebih asam karena
menyerap karbon dioksida dari
atmosfer. Artinya, semakin banyak
polusi udara, makin asam air laut.
6. Penebangan hutan
Kawasan hujan, khususnya hutan
hujan merupakan bidang utama
keanekaragaman hayati, hutan juga
menyerap karbon dioksida dan
menghasilkan oksigen. Tapi laju
penebangan hutan secara global bisa
mencapai sekitar 32 juta hektar per
tahun. Selain itu, kekeringan yang
disebabkan oleh pemanasan global
dapat memperburuk situasi hutan di
beberapa daerah.
7. Pencemaran air
Dua per tiga dari planet bumi
ditutupi dengan permukaan air. Bila
air tercemar, tentu saja dapat
menyebabkan makhluk hidup di
bumi tidak bisa hidup. Dampak
pemanasan global juga mengubah
pola ketersediaan air untuk minum
dan pertanian.
8. Penumpukan gas rumah kaca di
atmosfer
Karbon dioksida dan gas penangkap
panas lainnya adalah polutan yang
dapat meningkatkan emisi gas rumah
kaca. Banyaknya gas buangan pabrik
dan kendaraan akan memperbanyak
jumlah emisi gas rumah kaca ini.
9. Hewan terancam punah
Ketika habitatnya berubah dan
terancam, hewan-hewan yang ada di
dalamnya juga mendapat tekanan.
Daftar Merah 2008 dari spesies
langka yang diterbitkan oleh World
Conservation Union
mengidentifikasikan hampir 45.000
spesies yang terancam punah.
10. Pesatnya laju pertumbuhan
penduduk
Pada tahun 2007, populasi dunia
melebihi 6 miliar. Tahun itu juga
menandai pertama kalinya dalam
sejarah lebih banyak orang tinggal di
perkotaan daripada daerah
pedesaan. Enam miliar penduduk ini
terus bersaing untuk
mempertahankan hidup dengan
sumber daya alam yang sebenarnya
terbatas, seperti air, makanan dan
bahan bakar.

3 comments:

  1. Thanks for posting the article, was certainly a great read!

    ReplyDelete
  2. thanks again Josh...and thanks for stopping by.

    ReplyDelete
  3. Kunjungan sore, silahkan mampir juga ke site kami minuman herbal berkhasiat gujahe & gulajoss, ada program kemitraan senilai 35 juta nett, jika anda berminat silahkan mail ke info@gujahe-kbm.com atau sms/ telpn ke +62-21-23986886

    ReplyDelete