13 July 2010

Tim Ekspedisi Indonesia dan AS Berhasil Memetakan Gunung Berapi bawah laut di sulawesi

(PRLM).-Tim ekspedisi Indonesia-Amerika berhasil memetakan sebuah gunung berapi setinggi lebih dari 10.000 kaki di bawah laut di Sulawesi Utara. "Ini adalah sebuah gunung berapi yang besar dan lebih tinggi daripada semua gunung di Indonesia, kecuali 3 atau 4 lainnya, dan menjulang lebih dari 10.000 kaki dari dasar laut di dalam perairan serta terletak di kedalaman lebih dari 18.000 kaki," kata Jim Holden, ketua ilmuwan AS untuk misi awal ekspedisi bersama ini, dalam siaran pers Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia yang diterima "PRLM". Pemetaan ini merupakan hasil minggu pertama ekspedisi. Ekspedisi dilakukan di Kawio Barat, berdasarkan informasi dan data satelit yang dikumpulkan oleh tim gabungan Indonesia-Australia pada 2004. Unsur-unsur bawah laut yang berlimpah menjadi target ekspedisi awal ini."Semakin kita mengenal unsur- unsur di bawah laut dan komunitas makhluk hidup yang menopangnya, semakin kita dapat mengelola dan melindungi lautan dan sumber dayanya secara lebih baik,” tutur Holden. Diketahui, ekspedisi dilakukan dengan model eksplorasi memanfaatkan teknologi canggih. Holden dan para ilmuwan lainnya berada di Pusat Komando Eksplorasi di Jakarta dan Seattle. Para ilmuwan itu terhubung dengan kapal yang berada di lapangan, Okeanos Explorer. Mereka terhubung secara langsung melalui satelit dan jalur internet berkecepatan tinggi. Mereka juga dapat terhubung dengan awak kapal untuk menuntun jalannya ekspedisi. Para ilmuwan ekspedisi ini berharap, peta dan video yang dihasilkan akan membuka jalan bagi para peneliti lain untuk menindaklanjuti temuan awal yang mereka peroleh. Model eksplorasi lautan dengan siaran video jarak jauh seperti itu dilakukan banyak ilmuwan di berbagai negara. Para ilmuwan Indonesia dan AS yakin bahwa dengan menyelidiki lautan yang belum pernah tereksplorasi sebelumnya, maka akan banyak fenomena baru yang diperoleh dan informasi yang didapat untuk menambah pemahaman kita tentang ekosistem dan pengasaman laut serta dampak perubahan iklim.

No comments:

Post a Comment