25 July 2010

Alamat Internet Segera Habis!

Dalam waktu sekitar satu tahun, alamat internet akan habis.
Kepanikan seperti milenium
bug (Y2K) pada 2000 silam
dikhawatirkan bisa terulang.
Apa yang harus dilakukan?
Presiden dan CEO American
Registry for Internet Numbers
(ARIN) John Curran telah
mengingatkan hal itu. Hal yang
sama juga dinyatakan baru-
baru ini oleh Vint Cerf, Google
Chief Internet Evangelist.
Alasan utama habisnya alamat
internet itu adalah karena
ledakan data yang akan terjadi
di web, yang sebagian besar
karena penggunaan data
sensor, grid cerdas, dan RFID.
Alasan lainnya adalah
peningkatan perangkat mobile
yang terkoneksi ke internet dan
pertumbuhan tahunan user-
generated content di web.
Lalu mengapa Internet Protocol
(IP) baru dibutuhkan? Saat ini
sebagian besar web
menggunakan IPv4, Protokol
Internet versi 4. Setiap alamat
IPv4 terbatas pada nomor 32-
bit, yang berarti maksimal
hanya ada 4 miliar alamat unik.
IPv6 adalah Internet Protocol
generasi mendatang yang
menggunakan alamat 128-bit,
yang bisa mendukung alamat
unik jauh lebih besar. Cukup,
untuk memberikan setiap
orang di planet dengan lebih
dari 4 miliar alamat.
John Curran dari ARIN, lembaga
nirlaba yang bertanggung
jawab mengelola distribusi
alamat internet di wilayah
Amerika Utara, mengatakan
dari sekitar 4 miliar alamat IPv4
yang tersedia dan belum
dialokasikan tinggal 6%. Curran
memperkirakan 6% terakhir
akan dialokasikan pada tahun
depan.
Hal ini menjadi masalah besar
yang harus dipecahkan oleh ISP
(Internet Service Provider) dan
operator telekomunikasi.
Begitu pula penyedia layanan
konten, termasuk perusahaan
skala besar internet seperti
Google dan Facebook yang
perlu memastikan bahwa
transisi dari IPv4 ke IPv6
berlangsung mulus.
Curran menjelaskan bahwa
perusahaan konten seperti
Google harus bekerja sama
dengan perusahaan ISP untuk
menyalurkan konten melalui
IPv6 serta IPv4.
“ Transisi ini
terjadi perlahan-lahan,” kata
Curran.
Curran juga mengatakan
operator besar seperti Verizon
dan Comcast telah
mengumumkan ujicoba IPv6.
Curran juga menekankan
bahwa inisiatif baru yang
menggunakan jaringan sensor,
jaringan daya, RFID dan
teknologi serupa lain diarahkan
untuk menggunakan IPv6 dan
bukan IPv4.
Selain itu juga ada dukungan
kuat dari perusahaan-
perusahaan internet besar.
Curran mengatakan bahwa
Google telah menempatkan
sebagian besar layanan ke IPv6.
Google menyatakan bahwa
IPv6 sangat penting bagi
kesehatan dan keterbukaan
internet dan memungkinkan
inovasi serta pertumbuhan
yang berkelanjutan.
Pada Juni ini, Google menggelar
Konferensi IPv6. Pada acara itu,
Facebook juga mengumumkan
mereka mulai menggunakan
IPv6. Dalam pidato
pembukaannya pada
konferensi itu, Chief Internet
Evangelist Google Vint Cerf
mendesak ISP untuk pindah ke
IPv6, sehingga pasar gelap
alamat internet tidak akan
terjadi.
Tapi kritikus melihat dorongan
pindah ke IPv6 sebagai
masalah. Pemimpin teknologi
di Sony Ericsson melalui Twitter
@ajbraun menyatakan
“ Kita
harus menyebutnya IPv6: Y2K
II. Suatu hal yang jelas sejak 10
tahun, namun baru panik di
ujung serta ribut menanyakan
ada apa.

Yang lain mengusulkan
teknologi disebut NAT
(Network Address Translation)
sebagai solusi. Cara itu untuk
memetakan beberapa alamat
menjadi satu alamat IP,
sehingga mengurangi jumlah
alamat IP unik.
Namun hal itu sebagai solusi
sementara. Google menegaskan
pada 2008, NAT dan teknologi
sejenis sebagai arsitektur
internet rumit, berpotensi
menghambat pengembangan
aplikasi baru, dan bertentangan
dengan prinsip-prinsip
keterbukaan jaringan.

1 comment: