13 July 2010

Dehidrasi Bisa AkibatkanKematian

Jangan biasakan menunda minum dan hanya melakukannya saat haus saja. Jika kebiasaan itu terus berlanjut bisa memicu terjadinya dehidrasi yang menyebabkan kematian. Kematian sangat mungkin karena kurangnya air dalam tubuh menyebabkan gagalnya seluruh fungsi organ yang ada di dalam tubuh. Itu terjadi karena darah menjadi terlalu kental sehingga asupan nutrisi ke seluruh tubuh terganggu termasuk ke bagian jantung maupun otak kita. "Dehidrasi berat yakni penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan kesadaran, koma hingga meninggal dunia," ungkap Prof Dr Ir Hardinsyah, ahli gizi dan pangan dari Institut Pertanian Bogor, dalam sebuah diskusi belum lama ini. Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Penyebabnya pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan seperti minum. Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh yang disebabkan kekurangan zat natrium, kekurangan air dan kekurangan natrium dan air. Dehidrasi skala ringan (penurunan cairan tubuh kurang dari lima persen dari berat badan) menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh, rasa lelah, susah berkonsentrasi dan peningkatan suhu tubuh. Untuk skala sedang akan menyebabkan orang mudah lupa, bingung, muncul halusinasi dan akan kehilangan kesadaran. Mengutip penelitian Robert W Kenefick, kekurangan air tubuh terbukti memengaruhi produktivitas, keamanan, dan moralitas kerja seseorang. Pemerintah Kanada merekomendasikan perusahaan untuk menyediakan air minum secara berkala (250 mililiter atau sekitar 2 gelas setiap 20 menit) bagi pekerja yang berada di tengah udara terbuka (hangat). Dehidrasi bisa terjadi pada siapa saja. Untuk anak-anak serta orang berusia lanjut merupakan kelompok paling rentan. Kekurangan air juga bisa terjadi di mana saja, di lingkungan bersuhu panas maupun bersuhu dingin, sepanjang asupan dan pengeluaran air seseorang tidak seimbang. Gejala dehidrasi adalah rasa haus, kelelahan, pusing, kekurangan energi, dan kehilangan konsentrasi. Selama jam kerja, khususnya dalam lingkungan ber AC yang dapat meningkatkan dehidrasi. Para pekerja menganggap kondisi merupakan waktu yang tepat untuk makan, padahal mereka hanya kesegaran kembali yang dapat diperoleh dari segelas air. Dehidrasi bisa dihindari dengan mengonsumsi air minum yang cukup. Marissa Lippert, pakar diet yang penulis buku best seller The Cheater's Diet, mengungkapkan mengonsumsi lebih banyak air minum dengan membantu pencernaan, mengatasi rasa lapar serta akan membuat kulit Anda terlihat lebih segar. Di samping itu, akan bisa membantu mencegah tanda- tanda penuaan (seperti keriput) . Ia pun menyarankan mengonsumsi air minum sebanyak 1,5 - 3 liter air per hari, tergantung pada tingkat aktivitas Anda. Agar rasanya lebih segar, disarankan menuangkan perasan air lemon atau potongan mentimun.

No comments:

Post a Comment