09 July 2010

Mengapa Banyak Orang Stres Gara-gara Uang

Masalah finansial
adalah salah satu sumber gangguan
kesehatan bagi sebagian besar
orang dewasa. Sebanyak 9 dari10
orang mengaku problema finansial
mempengaruhi kondisi mental dan
fisik mereka.

Gejala-gejala yang diderita semua
kelompok umur dan sosial
ekonomi menunjukkan persamaan,
mulai dari kecemasan, kenaikan
berat badan, depresi, insomnia,
palpitasi, hilangnya rasa humor,
penurunan gairah seks, hingga
gangguan pencernaan.
Survei perusahaan asuransi AXA
mengungkapkan, 63 persen orang
yang mengalami kesulitan
keuangan menjadi stres selama 12
bulan terakhir. Bahkan, orang yang
bekerja di puncak karier, seperti
manajer, mengalaminya. Sebanyak
21 persen top manajer tertekan
akibat finansial daripada pekerja (9
persen).
Pakar kesehatan mental Dr Roger
Henderson mengidentifikasi hal ini
sebagai sindrom Money Sickness
Syndrom (MMS). "Hampir dua
pertiga orang mengalami stres
dengan kondisi keuangan mereka,
terutama akibat biaya hidup tinggi,
tagihan dan pembayaran utang,"
katanya seperti dikutip dari Daily
Mail.
Untuk mengatasi stres, banyak
penderita yang kemudian beralih
menjadi pecandu minuman,
merokok, atau makan berlebihan.
Sebanyak 18 persen orang makan
berlebih untuk mengatasi rasa
frustasi, sedangkan hanya empat
persen yang mencari pertolongan
dokter.
Studi menemukan, tingkat stres
yang dialami wanita lebih berat
daripada yang dirasakan pria.
Beberapa akibat masalah keuangan
di antaranya:
- Kecemasan: 47 persen wanita
dan 29 persen pria
- Kelebihan berat badan: 28
persen wanita, 19 persen pria
- Kehilangan konsentrasi: 25
persen wanita, 16 persen pria
- Depresi: 25 persen wanita, 19
persen pria
- Insomnia: 24 persen wanita, 16
persen pria
- Kelelahan terus menerus: 23
persen wanita, 13 persen pria
- Merasa tak dapat mengendalikan
diri: 19 persen wanita, 10 persen
pria
Dr Henderson memperingatkan,
mengontrol gejala stres dan
mencari pemecahannya akan
berdampak lebih baik bagi
kesehatan. Penanganan keuangan
yang lebih rasional dan akses dari
konsultan dapat mencegah
kekhawatiran karena tidak mampu
mengendalikan kondisi finansial
pribadi.

No comments:

Post a Comment